Senin, 08 Juni 2009

Pameran Tunggal Purjito bertajuk Mandalacakra


Mengutip tulisan kurator Suwarno Wisetrotomo, Purjito, di balik sosoknya yang lugu, jujur, dan apa adanya, sesungguhnya adalah seorang yang cermat, tangguh, dan memiliki 'daya batin' yang tajam. Hal tersebut terekspresikan dalam pameran tunggal Purjito yang digelar 3-17 Juni 2009 di Galeri Soemardja bertajuk Mandalacakra, realitas batin sebagai episentrum berkesenian.

Karya-karya Purjito berupa lukisan dan patung yang hadir dalam pameran tunggalnya kali ini beragam dalam objek dan bahan pembuatannya. Purjito menggunakan bahan tradisional seperti perunggu dan juga bahan-bahan baru seperti fiber glass. "Namun akhirnya segera bisa dikenali kecenderungan bentuk-bentuknya, yakni yang figuratif, non-representasional, dan kecenderungan realistik," begitu komentar Suwarno terkait identitas yang menyatukan keberagaman karya Purjito.

Suwarno melihat karya-karya Purjito sebagai upaya pengartikulasian atas kegelisahan-kegelisahan sekaligus menyodorkan gubahan yang mencerahkan bagi diri sendiri dan orang lain, dan dunia batin lah yang menjadi titik pusat orientasi dari karya-karya itu.

Alhasil, melalui patung-patung dan lukisannya dalam ruang pameran kali ini yang dibuka oleh Jim Supangkat, Purjito mengajak kita menyusuri realitas batin di mana alam dikaitkan dengan segala hal di balik yang fisik, yang sosoknya tidak pernah nyata tetapi kehadirannya begitu dekat.

1 komentar:

  1. Wouw ... eksentrik sekali, selamat Pak Pur - tapi jangan lupa badmintonnya!!!!

    BalasHapus